Saya Tidak Mau Anak Saya Tinggal di Negara yang akan Bubar

1 hari lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
Ilustrasi Sekolah Garuda
Iklan

Kita harus menuntut agar para pemimpin segera mengambil tindakan mengatasi masalah-masalah yang mengancam stabilitas negara.

***
Saya ingin mereka memiliki kesempatan untuk mengejar impian mereka, memiliki kebebasan yang sebesar-besarnya, berkontribusi pada masyarakat, serta menjalani kehidupan yang bermakna yang sesuai dengan moral dan agama.  Tetapi, harapan-harapan ini terancam oleh satu kekhawatiran besar, dimana negara sudah tidak mampu lagi memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak kita kelak. Berbagai terpaan isu yang tidak enak didengar telah mengancam negara kita kepada arah yang tidak diinginkan, yaitu bubarnya suatu negara. Tentu saja hal ini sangat tidak baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. 
 
Konsep "negara yang akan bubar" bukanlah sekadar retorika kosong atau skenario fiksi ilmiah. Ini adalah kemungkinan nyata yang didasarkan pada serangkaian faktor kompleks yang dapat mengikis fondasi suatu negara.
 
Negara yang akan bubar adalah negara yang kehilangan kohesi sosial, legitimasi politik, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya. Di Indonesia, tanda-tanda ke arah itu semakin terlihat. Polarisasi politik yang semakin tajam, terutama sejak Pemilu terakhir, telah menciptakan jurang pemisah yang dalam antar kelompok masyarakat.
 
Narasi identitas yang dimainkan secara berlebihan, ujaran kebencian yang merajalela di media sosial, dan intoleransi terhadap perbedaan pendapat telah menggerogoti rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Ketidaksetaraan ekonomi yang melebar juga menjadi bom waktu. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin menganga, menciptakan rasa ketidak-adilan dan kecemburuan sosial yang dapat memicu konflik. Degradasi lingkungan yang semakin parah, seperti deforestasi, polusi udara, air dan tanah serta perubahan iklim, mengancam sumber daya alam dan mata pencaharian masyarakat, terutama di daerah-daerah rentan.
 
Erosi kepercayaan pada lembaga-lembaga publik, seperti pemerintah, parlemen, dan pengadilan, juga menjadi masalah serius. Korupsi yang merajalela, kinerja yang buruk, dan kurangnya akuntabilitas telah menyebabkan masyarakat kehilangan keyakinan bahwa lembaga-lembaga ini dapat melindungi kepentingan mereka. Jika masalah-masalah ini tidak ditangani secara serius dan komprehensif, Indonesia berisiko mengalami disintegrasi sosial dan politik yang pada akhirnya dapat mengarah pada keruntuhan negara.
 
Saya tidak ingin anak-anak saya mengalami kekacauan dan ketidakpastian yang akan menyertai keruntuhan negara. Saya tidak ingin mereka hidup dalam masyarakat di mana hukum dan ketertiban telah runtuh, di mana kekerasan dan anarki merajalela, dan di mana masa depan tidak pasti. Saya ingin mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dalam masyarakat yang stabil, aman, dan sejahtera, di mana mereka dapat mengejar impian mereka tanpa takut akan kekerasan atau penindasan.
 
Anak-anak kita tidak hanya milik orang tua mereka saja, tetapi mereka adalah aset yang sangat berharga bagi negara ini, mereka harus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan baik dan mendukung. Saya merasa terdorong untuk mengambil tindakan untuk melindungi anak-anak saya di kemudian hari dari kemungkinan ini.
 
Saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk tinggal di negara yang stabil dan sejahtera, di mana mereka dapat mengejar impian mereka dan menjalani kehidupan yang bermakna. Ini mungkin berarti mempertimbangkan untuk pindah ke negara lain, atau mungkin berarti bekerja untuk memperbaiki kondisi di negara kita sendiri. Apa pun yang terjadi, saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk memastikan bahwa anak-anak saya memiliki masa depan yang cerah.
 
Saya tahu bahwa saya tidaklah sendirian dalam kekhawatiran ini. Banyak orang tua lainnya juga merasa khawatir tentang masa depan anak-anak mereka di dunia yang semakin tidak pasti. Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita, khususnya untuk generasi milenial dan Gen-Z.
 
Jangan sampai kita mewariskan kehancuran kepada anak-anak kita kelak, mereka seperti jatuh tertimpa tangga (ekonomi yang hancur, konflik sosial yang panjang, serta lingkungan yang rusak), tidak mendapatkan nikmat apapun dari apa yang kita wariskan kepada mereka. Kita harus menuntut agar para pemimpin kita mengambil tindakan untuk mengatasi masalah-masalah yang mengancam stabilitas negara kita.
 
Kita harus bekerja sama serta bersinergi untuk membangun masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Hanya dengan begitu kita dapat memastikan bahwa anak-anak kita memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh menjadi individu yang bahagia, sehat, dan sukses.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler